Oleh Lionel Perez :
SEPENGGAL CERITA TENTANG SUMBA DI TANAH RANTAUAN
Ketika
pertama kali datang
ke Bandung saya
banyak sekali mendapat teman2 baru baik yang dari Bandung maupun dari luar Bandung/luar
pulau jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan daera timur lainnya. Dalam setiap perkenalan dengan
mereka, pertanyaan yang sering mereka tanyakan
kepada saya
adalah, “kamu asal darimana??” sayapun menjawab “ saya asal dari sumba NTT ”. Mereka dengan cepat bilang pada
saya “wouu..kamu
dari daerah
yang banyak kudanya ya”???? lalu dengan bangga dan senang saya
bilang “ Betul skali kawan…saya memang asalnya dari daerah yang
banyak kudanya ”.
Pertanyaan mereka tadi membuat saya bangga & senang skali karna ternyata mereka tau tentang sumba sebagai
daerah yang banyak kudanya. Saya pikir itu berartinya bawah pulau kecil seperti
sumba bisa mereka kenal juga karna jarang sekali pulau2 kecil di Indonesia yang
memiliki eksistensi/terkenal dimata masyarakat Indonesia apa lagi bila tidak ada faktor2 yang membuatnya
terkenal seperti sumba yang
memiliki Kuda Sandelwood.
Tapi sayangnya,,,rasa bangga &
senang yang tadi saya rasakan, pupuuuss dan hilang seketika saat mereka bilang
“ wahhh… enak
donk punya teman yang dari sumba soalnya kita bisa dapat susu kuda liar asli dari sana..kamu ada bawa
ngga???..minta donk biar setetes ajha ”. (sambil tersenyum)
Dari situ saya jadi heran karna merka koq ngomongnya susu
kuda liar??
Saya berpikir bhwa ada yang salah dari pemahaman mereka
tentang sumba soalnya yang punya kaitan dengan Susu Kuda Liar tu adalah Sumbawa & bukan Sumba.
Sedikit bercerita tentang susu kuda liar ya??
Susu kuda liar Sumbawa telah dikenal sejak
tahun 1902 dan berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang kita
derita, Puluhan ribu orang telah merasakan manfaatnya. Susu Kuda Liar adalah
Produk yang telah menjadikan nama Sumbawa terkenal di mata masyarakat Jawa
termasuk masyarakat bandung. Hal itu
demikian karena Khasiat dari Susu Kuda Liar memang sudah terbukti ampuh
menyembuhkan berbagai penyakit seprti : Diabetes, Rheumatik, Asam Urat, Darah Tinggi,
Lumpuh/Stroke, Ginjal, Maag , Ambeien, Kanker, Tumor, Kista, Paru-paru dll. Oleh karena itu tidak sedikit orang dari seluruh Indonesia
atau bahkan dari Negara lain yang memesan
susu kuda liar untuk dijadikan obat karena sangat baik bagi kesehatan. Bagi yang telah berobat dan belum ada
kesembuhan, segeralah coba 'Susu Kuda Liar Dompu Sumbawa' dan rasakan sendiri
khasiatnya.
Baik kita tinggalin cerita tentang Susu Kuda Liar ya??
Kita kembali pada lanjutan ceritanya
Dengan
rasa kecewa bercampur kesal saya
bilang “ teman2 saya tadi bilang kalau asalku dari sumba dan bukan dari Sumbawa. Yang
punya susu kuda liar tu dari Sumbawa dan bukan Sumba..Kalau sumba di prov NTT
dan Sumbawa di NTB.. Bedakan”???
Setelah
saya jelaskan kaya
gitu,,Nampak skali rasa bingung di wajah
mereka entah bingung karena baru
dengar yang
namanya pulau sumba atau apa, saya belum
paham. Akhirnya mereka bertanya lagi “ ouw…pulau
sumba thu,,flores yha?? “ pertanyaan tadi bikin saya tamba kesal namun juga termotivasi untuk menjelaskan dan memperkenalkan
apa yang saya tau tentang sumba lewat bercerita
agar mereka tidak menyamakan sumba dengan Sumbawa ataupun Flores . Secara lebih khusus sayapun bercerita banyak tentang sumba baik dari
segi budaya, SDA maupun sektor2 wisata
yang menarik untuk di kunjungi serta tidak lupa juga menceritakan tentang Kuda2 Sumba ( Kuda Sandelwood )
sebagai kuda yang populasinya keberadaannya hanya di pulau Sumba.
Lebih jelasnya lagi saya menjelaskan juga bahwa antara
sumbawa dengan sumba sama-sama memilki kuda hanya bahwa Kuda sumba sangat
berbeda denngan Sumbawa khususnya dari segi fisiknya. Kuda sumba lebih kecil
dari segi fisik tidak seperti kuda pada umumnya. Kuda sumba biasa disebut Kuda
Sandelwood sedangkan kuda sumbawa ga ada bedahnya dengan kuda-kuda pada umunya.
Kuda sandelwood tidak pernah ditemui didaerah-daerah lain diseluruh indonesia
kecuali dipulau sumba.
Setelah
saya menjelaskan
semuanya merekapun merespon dengan wajah
kagum tapi di wajah mereka juga
masih terlihat
skali rasa bingung seakan mereka ga percaya
semua yang saya ceritakan/jelaskan tentang daya tarik pulau sumba.
untuk menghilangkan rasa bingung diwajah mereka Saya akhirnya bertanya kepada mereka “ kawan-kwan pernah nonton cuplikan acara/berita yang
menayangkan orang2 penunggang kuda dengan lembing tajam di tangan sambil berperang dan saling menyerang “?? (acara yang sya maksut adalah
atraksi budayah PASOLA di Kodi). Lalu dengan serentak
mereka bilang “ ya…ya.. .sering
buangat nnton tu…emang kenapa githu???? Itu dari Sumbawa
juga kan”??? lalu saya bilang “nahh itu salah satunya dari ritual budaya kami di sumba dan di itu bukan
dari Sumbawa …ingat yha??? Kalua nanti kalian nonton ulang acara yang kaya gitu jangan berpikir lagi kalau itu barasal dari
Sumbawa melainkan sumba.
Saya
sedikkit jengkel dengan mereka, padahal tiap ada siaran TV mengenai acara/berita
tentang PASOLA, disitu pasti
dijelaskan bahwa asal budaya PASOLA dari Sumba NTT tapi mereka malah cenderung
menganggap itu dari Sumbawa. makanya
dalam hati saya
bilang “dasarr…lakawa bonnu dana ”.
Mungkin
ini akhir dari SEPENGGAL CERITA TENTANG SUMBA DI TANAH RANTAUAN. Sebenarnya
masih banyak cerita menarik tentang sumba namun saya pikir sepenggal cerita
diatas lebih bagus untuk diceritakan karna ada unsur pesan dan kesan yang
sangat inspiratif.
Dari
sepenggal cerita diatas dapat kita mengambil sebuah kesimpulan kecil bahwa pulau
Sumba hampir belum dikenal oleh masyrakat luar. Orang lebih mengenal Sumbawa ketimbang
Sumba. Dan ketika orang luar mendengar
kata “pulau Sumba” maka yg terlintas dalam pemikiran mereka adalah Sumbawa dan
bukann sumba itu sendiri. Bahkan ada beberapa teman yang dalam sebuah kesmpatan
kami berkenalan justru mereka berpikir kalau SUMBA adalah SUMATERA BARAT.
Kesimpulan
kecil diatas bisa berdampak besar pada terKLAIMnya sumber2 daya potensial sumba yg nantinya diekspor
keluar pulau seperti pulau Jawa dan lainya. Daya tarik pulau sumba secara tidak
langsung terklaim sebagai daya tarik pulau Sumbawa. Begitupun hasil bumi dari
sumba akan dianggap oleh masyrakat luar sebagai hasil yang berasal Sumbawa.
Bukan karena pihak pemerintah atau mayarakat sumbawa yang mengklaimnya namun
itu terklaim dengan sendirinya ketika eksistensi pulau Sumbawa dengan SUSU
KUDAH LIARNYA lebih dikenal oleh masyrakat luar. Ditambah lagi nama pulau Sumba
hampir mirip dengan nama pulau Sumbawa.
Peratanyaaan
yang mungkin terlonntar terkait kasus diatas adalah “ini salah siapa?? Wajarkah
kita menyalahkan Sumbawa yg karena eksistensinya menyebabkan Sumba dianggap sebgai
Sumbawa oleh masyarakat luar yang kemudian beberapa daya tarik pulau sumba
dianggap juga oleh masyrkat luar sebagai daya tarik Sumbawa???
Sebenarnya
masalah ini sudah berlangsung lama dan sudah dirasakan namun belum disadari
sebagai sebuah ancaman bagi eksistensi
pulau sumba dimata masyrkat luar. Oleh karena itu saya sangat berharap agar
pemerintah memberikan perhatian pada masalah ini.
Dari
cerita diatas juga kita dapat mengambil sebuah contoh dari tetangga kita Sumbawa yang mampuh memanfaatkan kuda2nya
menjadi sebuah sumber pendapatan yang sangat potensial yakni menjadikan
kuda2nya sebagai penghasil susu yang kemudian dikenal sebagai SUSUS KUDA LIAR
SUMBAWA. Bukankah kita orang sumba juga punya banyak kuda?? Lalu bisakah
pemerintah SBD memberikan perhatian untuk membudidayakan kuda disumba sehingga dapat
juga seperti kuda Sumbawa???
Saya
percaya jika budidaya kuda sumba juga bisa dilakukan seperti yang dilakukan di
Sumbawa maka persoalan pengentasan kemiskinan di SBD akan sedikit bisa teratasi
yang penting adanya upaya serius dari pemerintah untuk benar2 melihat ini
sebagai solusi yang mampuh melapaskan masyarkat dari belenggu kemiskinan.
Di
akhir tulisan saya ingin menyoroti 2 hal yg mungkin bisa dijadikan bahan
diskusi kita
1. Masalah
terklaimnya daya tarik ,sumber2 potensial sumba oleh sumbawa. (contohnya :
Budaya PASOLA, banyak masrakat luar sperti di jawa yang menganggap kalau budaya
ini berasal dari Sumbawa).
Apa yang harus dilakukan
pemerintah dan masyrakat untuk mengatasi persoalan ini??
2. Masalah
budidaya kuda
Bisa tidak pemerintah
SBD mengambil contoh dari Sumbawa terkait pembudidayaann kuda??
SEKIAN
DAN TERIMAH KASIH.
Oleh
: LIONEL PEREZ
Goji Berries... yes... I tried those too.for my health conditions, Those sweet, red berries seemed to help, but only during the time when I consumed them. I don't want to take a drug for the rest of my life, so why would I want to take a natural supplement everyday for the rest of my life (although Goji berries are very tasty and are highly nourishing). To me this was not a cure either (and I'm LOOKING for the CURE).
ReplyDeleteUp to that point, I hadn't found a cure. I felt like a young jumbled mess. I continued to have extreme pain, but continued on my path to healing. I started to focus on myself and not everyone else. When I was a young adult, I took on too much responsibility out of a sense of obligation. This was no longer healthy for me, so I resigned from all my projects and groups. Those days to come were the best [and worst] days. I took a lot of time off work, yet begun to feel so extremely exhausted. Many health professionals "diagnosed" me with adrenal fatigue & Hiv,Prostate Cancer so my situation was annoying then I keep searching for permanent cure online that's when I came to know of Dr Itua herbal center hands whom god has blessed with ancestral herbs and a gift to heal people with disease like .Cancers,Alzheimer's disease,HPV,Men & Women Infertility,Melanoma, Mesothelioma, Diabetes, Multiple myeloma, Parkinson's disease,Neuroendocrine tumors,Herpes, Hiv/Aids,Non-Hodgkin's lymphoma,, chronic diarrhea, COPD,Love spell, Hepatitis... So I made a purchase of his herbal medicines and I have been watching my health for 6 years now and I actually confirmed that his herbal medicines are a permanent cure and I'm so happy that I came to know of his herbal healings.You can contact Dr Itua herbal center Email: drituaherbalcenter@gmail.com WhatsApp: +2348149277967. if you went through exactly what I go through in terms of health conditions because really honest there is more to learn about natural herbs than medical drugs.